artikel ; by lusa
di susun ulang : Yono Maulana
PENGANTAR
Program
studi Gizi diadakan tentunya untuk menghasilkan tenaga ahli Gizi yang
memiliki kualifikasi untuk melakukan profesi Gizi. sampai saat ini
masyarakat maupun dunia bisnis sudah memandang sebuah kewajiban untuk
mengadirkan ahli gizi dibisni mereka yang tentunya berhubungan dengan
pangan dan makanan.
di
Jakarta ada salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan yang cukup lama
memiliki dan meluluskan banyak ahli gizi yang konon katanya sangat
dicari dan menjadi rebutan setiap lulusannya. STIkes tersebut yaitu STIKES MH Thamrin
yang berlokasi dijalan raya pondok gede jakarta timur. dilihat dari
sejarah singkatnya prodi tersebut sudah didirikan dari tahun 1989 dan
telah meluluskan 25 angkatan dengan kurang lebih telah meluluskan 1250
orang ahli tenaga gizi yang kini telah menyebar keseluruh pelosok negeri
Indonesia bahkan beberapa keluar negeri dan mereka telah bergabung
dengan rumah sakit, perusahaan, industri makanan, puskesmas, industri
food suplement, LSM dll.
PROGRAM STUDI GIZI MASIH JARANG
untuk
kita ketahui bersama bahwa perguruan tinggi atau universitas yang
memiliki Program Studi Gizi itu masih sangat jarang, sehingga bisa
dipastikan kebutuhan akan tenaga dan kesempatan bekerja sangat tinggi.
sehingga sangat wajar jika kabar bahwa lulusan Gizi MH Thamrin
selalu dicari-cari oleh rumah sakit, puskesmas, industri makanan,
bahkan kini hotel-hotel mewah sudah mewajibkan mereka memiliki ahli
gizi.
BIAYA YANG TERJANGKAU
Salah
satu Faktor yang sangat penting adalah Biaya, bagaimanapun dengan biaya
yang ada tentunya diharapkan kita saat menyam ilmu akan mendapatkan
ketenangan dan konsentrasi penuh saat belajar. cari lah perguruan tinggi
yang memberikan kebijakan memudahkan mahasiswa dalam melakukan
pembayaran biaya kuliah atau carilah yang fleksibel, mungkin saya bisa
mereferensikan STIKES ini bisa dijadikan pilihan.
AKREDITASI ITU PENTING!
Selain fasilitas, biaya, lokasi, infrastuktur kampus yang terpenting juga adalah AKREDITASI
saran
saya carilah perguruan tinggi yang telah terakreditasi BAN PT sehingga
nantinya pada saat anda lulus tidak harus dipusingkan dengan verifikasi
pihak perusahaan dan pertanyaan-pertanyaan tentang status akreditasi
kampus tempat kita belajar. bahwa untuk diketahui saja dibeberapa
instansi status akreditasi adalah menjadi salah satu syarat bahwa
sseorang karyawan itu bisa diterima atau tidak, biasanya memang untuk
orang-orang ahli kesehatan hal tersebut sangat wajar karena dia akan
berhubungan dengan kesehatan dan nyawa manusia lainnya.
nah
dari itu sebelum kita memilih program studi gizi ada baiknya kita
membaca dulu dasar-dasar ilmu gizi itu apa sih ? sehingga nantinya kita
akan mendapatkan bayangan kurikulum seperti apa saja yang akan di
dapatkan saat kuliah nanti.
Tujuan
pembelajaran adalah diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat
menjelaskan konsep dasar ilmu gizi. Materi ini akan membahas beberapa
pokok bahasan yang berkaitan dengan konsep dasar ilmu gizi antara lain :
Beberapa pengertian/ istilah dalam gizi.
Sejarah perkembangan ilmu gizi.
Ruang lingkup ilmu gizi.
Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan.
Fungsi zat gizi.
Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi
Ilmu
Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
Zat
Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara
jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
Gizi
(Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan,
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri
organ-organ, serta menghasilkan energi.
Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
Makanan
adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh,
yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia.
Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :
Secara
Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan
energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses
kehidupan dalam tubuh).
Sekarang
: selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi
seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan
belajar, produktivitas kerja.
Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Berdiri
tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu
gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan
penting untuk kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun
400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas
yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan.
Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain:
Penelitian
tentang Pernafasan dan Kalorimetri – Pertama dipelajari oleh Antoine
Lavoisier (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
penggunaan energi makanan yang meliputi proses pernafasan, oksidasi dan
kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya
penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan makanan
pokok.
Penemuan
Mineral – Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi.
Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan
zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan
cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20,
penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan
kalsium klorida terhadap jaringan hidup.
Penemuan
Vitamin – Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905
muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan
utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak
tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy
dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine
untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan
diakui sebagai zat esensial.
Penelitian
Tingkat Molekular dan Selular – Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan
diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan
kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel.
Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke
inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik,
penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp
kandungan zat gizi.
Keadaan
Sekarang – Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan
terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan
perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap
penyakit infeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah
makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial,
pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO
mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas
keracunan).
Ruang Lingkup Ilmu Gizi
Ruang
lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan
pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan,
konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat
dan sakit).
Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan,
mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran.
Informasi
gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu,
keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga.
Perkembangan gizi klinis :
Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.
Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.
Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya.
Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.
Suplementasi oral, enteral dan parenteral.
Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.
Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan kontaminan).
Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan
Terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrien
Komponen
terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan
zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas
tubuh. Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan air.
Mikronutrien
Golongan mikronutrien terdiri dari :
Karbohidrat – Glukosa; serat.
Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial.
Mineral
– Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi;
selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah;
nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden.
Vitamin
– Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E
(tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin;
folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat; vitamin C.
Air
Fungsi Zat Gizi
Memberi
energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan
ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan
tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas.
Pertumbuhan
dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral dan
air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti
sel yang rusak.
Mengatur
proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin.
Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak
sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk
antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan
bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin
sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan
otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam
darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran
darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh.
DAFTAR KULIAH PRODI GIZI
Referensi
Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.
Moehji, S. Ilmu Gizi. Jilid I. Bhatara Karya Pustaka, Jakarta, 1982.
Supariasa, I. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, 2002.
Kata Kunci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar